^_^

To Fast to Live To Young to Die

Kamis, 26 Agustus 2010

FanFict ^^ Perhaps Love


PERHAPS LOVE
BAB 1


“Jiyooooong !” Teriak Ayu mencari sesosok lelaki tinggi, berambut sedikit pendek yang dicat pirang.
Jiyong datang menghampiri Ayu dari arah belakang dan menutup mata kekasihnya sambil menaruh wajahnya pada pundak sang kekasih. “hmm?”
Ayu membalikan badannya, memegang tangan Jiyong dan menurunkannya perlahan, terlihat sebuah senyuman manis di wajah Jiyong. Ayu pun tanpa ragu-ragu langsung memeluk Jiyong dengan erat. “ Kangeen”.
“ He’em” kata Jiyong sambil menganggukan kepalanya dipundak Ayu. “ Maaf ya Ayu, Jiyong gak datang tepat waktu”.
Ayu melepaskan pelukannya, dan langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat. “ Gak kok, Jiyong tepat waktu. Makasih ya udah mau tepatin janji Jiyong buat temuin Ayu lagi”
“He’em” Jawab Jiyong singkat. “ Makasih juga buat Ayuku yang udah nungguin Jiyong selama ini” Lanjut Jiyong sambil mencubit hidung Ayu dengan lembut. “ Ayu tambah tembem!” Ujar Jiyong sambil mencubit kedua pipi Ayu.
“ Apasih.” Ujar Ayu sambil memegang tangan Jiyong. “ Udah yuk, mama Ayu udah nungguin Jiyong dirumah.”
Jiyong menganggukan kepalanya. Menggenggam tangan Ayu dan langsung berjalan keluar bandara.
Disisi lain, ada seorang wanita yang sedari tadi memperhatikan Jiyong dan Ayu. Wanita itu pergi setelah melihat Jiyong dan Ayu berjalan keluar bandara. “huuh” desisnya.
“ Yuni !” teriak Shena. Shena langsung menghampiri Yuni dan memeluknya. “ Akhirnya kamu datang juga. Shena udah kangen sama kamu.” Lanjut Shena.
“ Haha dasar si Shena ini. Baru ditinggal satu bulan udah kangen.” Sindir Yuni sambil tertawa kecil. “ Makasih ya Shena”.
Shena melepaskan pelukannya “Pulang yuk? Ntar Yuni istirahat dulu, besok kita ke taman bermain ya ! Shena kangen, udah lama gak pernah ke taman bermain lagi sama Yuni.” Ujar Shena sambil menggandeng tangan Yuni keluar bandara.
“ Gimana Yun? Urusan kuliah disana sudah selesai?” Sapa Ayahnya Shena.
“ Oh, iya yah. Udah Yuni selesain. November nanti Yuni udah bisa mulai kuliah, hehehe” Jawab Yoshi ramah. Ayahnya Shena pun tersenyum menanggapi jawaban Yuni.
“ Yess. Berarti Yuni disini Lama dong?” Ujar Shena penuh semangat. “Shena kira, Yuni disini cuman sebentar” Lanjutnya
“ Aduh, Shena ini.” Ujar Yuni sambil mengacak-ngacak rambut Shena.
Yuni adalah salah satu kluarga Shena. Yuni lebih muda dari Shena satu tahun. Shena sendiri adalah seorang cowok manja yang paling dekat dengan Yuni dibanding siapapun. Omong-omong tentang keluarga Yuni, Orang tuanya sudah bercerai semenjak Yuni umur tujuh tahun. Ia ikut Ayahnya, tapi tak berapa lama kemudian Ayahnya terserang penyakit dan meninggal pada saat Yuni genap berusia delapan tahun. Ibunya sendiri pun sudah tidak terlalu perduli terhadapnya. Bahkan bisa dibilang kini Yuni ditinggalkan oleh ibu kandungnya sendiri. Tapi semua penderitaan Yuni berakhir. Ia diasuh oleh Ayahnya Shena, yang sekaligus Kakak Ayahnya Yuni. Sekarang bisa dibilang orang tua Shena adalah orang tua Yuni juga.

“ Yuni, mau makan dulu?” Tanya Ayah Shena saat mobil mulai menjauhi bandara.
“ Gak yah. Makasih, Yuni makan dirumah aja. Kangen sama masakan mama.” Jawab Yuni.
****
Ayu dan Jiyong melewati pekarangan rumah. “ Maa, Ayu pulang !” Teriak Ayu sambil membuka pintu. Sang mama pun langsung menghampiri Ayu dan Jiyong. Jiyong melepaskan genggaman tangan Ayu dan langsung membungkuk hormat. Sang mama pun langsung memeluk Jiyong.
“ Apa kabar tante?” Sapa Jiyong setelah Mamanya Ayu melepaskan pelukkannya.
“ Kabar tante baik. Kamu disana gimana?” Balas Mama
“ Baik banget tante” jawab Jiyong singkat.
“ Mama masak apa?” Tanya Ayu yang sedari tadi telah memperhatikan meja makan.
“ Oh iya mama lupa. Ayo-ayo kamu makan dulu Jiyong. Abis makan baru mandi dan langsung istirahat.Okay?” Pinta Mama sambil mempersilahkan Jiyong masuk.
Ayu adalah kekasihnya Jiyong. Mereka menjalin hubungan sudah satu tahun lebih. Jiyong sendiri selama ini tinggal dirumah Ayu. Keluarga kandungnya tinggal di luar negri.
“ Jiyong, gimana kabar keluarga mu disana?”Tanya Mama Ayu disela-sela waktu makan.
“ Emm, baik tante, lagi pula katanya si Dee juga mau nyusul kesini. Tapi gak tau kapan. Kemarin sih dia udah ngerengek mau kesini. Katanya kangen temennya. Tapi gak diijinin sama mama” Jawab Jiyong.
“ Loh kenapa? Kan adek mu bisa tinggal disini” Jawab Mama sambil menuangkan air minum ke gelas Jiyong dan Ayu.
“ Kan si Dee masih belum liburan ma. Paling ntar liburan sekolah dia kesini. Iya gak Jiyong?” Sambung Ayu.
“He’em” Jawab Jiyong antusias sambil meneguk segelas air.
“ Udah- udah, ayo makanannya cepat dihabiskan. Jangan ngobrol terus. Masih ada waktu besok. Kasian Jiyong butuh istirahat.” Jelas si Mamanya Ayu.
“ Oh, gakpapa kok tante. Jiyong masih kangen sama Ayu. Hehe” Jawab Jiyong sambil menampakan senyuman menggoda kearah Ayu.
“ Ih. Apa-apaan si Jiyong? Bener kata mama. Udah Jiyong cepat habiskan makananya terus mandi baru tidur Ok?” Perintah Ayu sambil bangkit dari kursinya.
“ Iya iya Ayu sayaang.” Jawab Jiyong. Ayu hanya meliriknya serasa ingin meremas-remas Jiyong karena bandel banget kalo dibilangin.
****

“ Mamaaaaa. I’m home !” Teriak Yuni saat memasuki pekarangan.
Shena mendekati dan langsung mendekap mulutnya Yuni “ Jangan berisik ! kita bikin surprise buat mama !” Tegas Shena.
Yuni sedikt bingung, ia pun menaikan kedua alisnya yang bisa diartikan sebagai berikut : - Kenapa? -.
Tanpa banyak bicara Shena langsung melepas dekapan tangannya “ Mama gak tau kalo Yuni hari ini pulang.”
“ Shena sama Ayah emang sengaja bikin surprise buat Mama. Hehe” lanjut Ayah.
Belum sempat Yuni, Shena dan Ayah sampai didepan pintu rumah, Mama pun keluar dengan sumringah.
“ Kyaaaa Yuni. Akhirnya kamu pulang juga. Kenapa gak bilang dulu? Kan Mama bisa masakin kamu.” Ujar Mama sambil memeluk Yuni.
“ Huh . tuhkan, suara Yuni kegedean sih. Disana Yuni makan apa sih? Makan Toa?” Gerutu Shena sambil memukul kepala Yuni.
“ Aduuh, sakiit “ Jawab Yuni sambil mengusap-usap kepalanya.
“ Udah-udah jangan berantem. Ayo cepet masuk.” Ujar Ayah masuk kedalam rumah sambil membawa beberapa kantong plastik dari supermarket yang terisi penuh.
Sebetulnya Mama saat itu masih bingung dengan sikap Ayah, Shena dan juga Yuni. Tapi apa boleh buat akhirnya Mama juga ikut masuk kedalam sambil merangkul Yuni. Didalam rumah Ayah menceritakan semuanya dari awal. Mama pun berterima kasih atas suprise yang telah diberikan oleh Ayah dan Shena . (Disini Yuni tidak tahu apa-apa) walaupun JeGatot a.k.a Jelas-jelas Gagal Total.
“ Jangan ngambek dong Shena. Cakep deh !” Ujar Yoshi merayu Shena yang sedang ngambek karena usahanya telah gagal.
Memang dasarnya Shena anaknya gak bisa ngambek. Ya otomatis Shena langsung menampakkan mukanya yang super super Cute !
Melihat perubahan ekspresi mukanya Shena dengan drastic Yuni pun langsung mengacak-acak rambutnya Shena. “ Udah yuk keluar, mama lagi masak. Bantuin yuk. Ok ok?” Pinta Yuni.
“ Yaudah. Tapi Yuni mandi dulu ya? Bau soalnya . haha dadaaa !” Ledek Shena sambil membalas mengacak-acak rambut Yuni dan langsung kabur keluar kamar begitu saja.
“Ih Shena !” Teriak Yuni jengkel