^_^

To Fast to Live To Young to Die

Senin, 09 Juli 2012

Kang Hyun Ra Story (part 8 - end) - The end of all stories And Epilogue

   Genre =
- Angst
Author =
-Saya ^^
Cast     =
- Kwon Ji Yong
- Park Yoochun
- Lee Taemin
- Kang Hyun Ra
- Kim Heo Park 


The end of all stories And Epilogue

don't have the words to say
but baby i'm goin' away
i took another road ahead
and i'll be so far away
*sengaja diulang biar dramatis*

All passed so quickly. and now it is time
“Uhuk uhuk” mataku berkunang kunang, mencoba dan berusaha untuk membukanya. Sepintas aku melihat beberapa orang mengerumuniku.
“Kangraaaaaaaaa !!!”
“Kangraaaaaaaaaa!!!”
“Hhh, Hhh” aku mendengar panggilan mereka, ku coba untuk menajamkan mataku, walau susah untuk membukanya.
“Kangraa! Kau tidak apa-apa?!”
“K k kimheo” ujarku terbata-bata
“Lebih baik kau istirahat sekarang. Aku sudah lega kau siuman”
“Hhh” aku mencari sumber suara “aaah T t taemin” dan aku kembali mencari seseorang yang saat itu benar-benar ingin kulihat. “Y yongi,, dimana dia?”
“Aku disini Kangra…”
“Hhh, Chunniee” Aku menatap chunnie lekat sambil tersenyum, dari sorot matanya kulihat ke khawatiran yang mendalam. “ Gwenchanaeyo ”.

Yaa, aku tidak tahu bagaimana semua ini bermula, yang sudah ku tahu dan kupastikan, kini aku berbaring lemah, sangat-sangat lemah tak berdaya dikasur ku. Tangan ku di infus, dan di hidungku ada selang yang berfungsi membatuku bernafas. Ya, memang agak susah bernafas dengan selang ini. Tapi aku tidak yahu mengapa sampai aku seperti ini. Semua orang saat itu menatapku dengan cemas. Hmm mungkin… aku tidak terlalu begitu yakin…

“Sekarang Kangra sudah siuman, aku harap kalian sudah tidak terlalu cemas” Ujar Taemin “Biarkan Kangra istirahat, sampai benar-benar bisa kita ajak bicara”
“Hhh hey… tunggu…” Aku memberhentikkan langkah mereka dan mulai menatap mereka satu persatu “ Kwon Ji Yong, Kim Heo Park, Lee Taemin,,, Park Yoochun….. Saranghaeyo….” Begitu selelsai aku langsung tersenyum. Ku lihat Kimheo sudah sesenggukan di pundak Yongi, Taemin hanya bisa membalas senyumku dengan terpaksa. Dan Chunnie, matanya memerah dan tersenyum sangat manis padaku, aku tahu pada saat itu senyumnya palsu, ia berusaha menutupi kekhawatirannya kepadaku.
Mereka pun berlalu dan menghilang di balik pintu,,,,
BLAM
Kini dunia serasa gelap bagiku, sepi….
~~~~~~~
nothing else can replace you in my heart

“Kondisinya.. makin memburuk, kuharap kalian bisa memakluminya”
“Tapi Taemin ! tidak ada cara lain untuk menolongnya??? Ku mohoon !”
“Sabar lah Kimheo, lebih baik kita mendoakkannya agar ia cepat sembuh”
“Hyung. Apakah benar?”
“Nee Saeng, ku harap,, aku bisa melakukkan suatu perubahan terhadap dirinya, tapi…”
“Hyung ! ku mohon !”
“Chunnie ! aku sudah katakkan berapa kali. Aku sudah berusaha semampuku ! tapi hasilnya sia-sia ! kau tahu ?!”
“ HYUNG !!!!”
*PLAK
“Yongi kauu.. !”
“Sadarlah Chunnie ! Hyung mu sudah berusaha semampunya ! kalau kau begini terus, kau malah membebankan semua hal ini kepada hyung mu !”
“ Tapi Yongi..”
“Sudahlah ! yang kita bisa perbuat kali ini hanya berdoa !”

Semua.. salahku. Kenapa aku harus dilahirkan didunia ini dan merepotkan begitu banyak orang yang sangat menyayangiku?
“Uhuk uhuk ! hh Hh”
Klek
“Kangra???”
“Nee Taemin??” ujarku sambil tersenyum simpul.
Aku melihat Taemin masuk kekamarku, dan Yongi, Kimheo dan Chunnie mengikutinya dari belakang. Wajah Chunnie tertunduk, tidak berani melihat diriku…
“ Heyy.. aku sudah merasa membaik sekarang” ujarku sambil tersenyum.
Kali ini Chunnie menatapku dengan perasaan bersalah. Sedangkan Kimheo berusaha menahan air matanya agar tidak keluar.
“Hey, itu berita baik. Aku harap, kau lekas sembuh” Ujar Yongi sambil tersenyum dan merapikkan selimutku.
Yaaa, dari mereka semua, yang berusaha mencairkan susana hanya Kwon Ji Yong seorang. Dan Chunnie…. Dia berusaha terlihat tegar di hadapanku, padahal aku sudah tau apa yang akan menimpa diriku dan dirinya.
“ Lee Taemin..” Panggil ku.
“Ya?” Jawab Taemin sambil mendekatiku.
“Tinggalkan kami berdua” Pintaku dengan berbisik.
Taemin langsung menghampiri Chunnie dan berbicara dengannya. Kemudian beralih ke arah Kimheo dan Yongi dan merangkulnya keluar kamar.
Chunnie menghampiriku dan duduk di sampingku, tepat disampingku.
“Heyy. Kau baik-baik saja?” Sapa Chunnie sambil merapihkan selimutku.
Aku hanya tersenyum
“Lebih baik aku keluar, kau istirahatlah”
“Tunggu Chunniie..”
“Wae?”
Boleh aku meminta sesuatu dari mu?” Tanyaku
“Apa itu? Aku akan melakukannya untukk mu”
Mukaku sedikit memerah “Tolong untuk sekali ini… panggil aku Chagiya” Ujar ku sambil tersenyum malu.
Chunnie terdiam sesaat, matanya benar-benar merah saat itu. “Chagiya… Saranghaeyo..”
“Nado saranghae” Ujarku sambil tersenyum.
Tak berapa lama kemudian, Chunnie mencium keningku, air matanay saat itu juga menetes, dan sedikit membasahi keningku.
“nothing else can replace you in my heart, please remember me no matter what happens” Ujarku ..
Kemudian ia mencium bibirku dengan lembut, sekali lagi mencium keningku
“I always remember you no matter what, you're always in my heart” Ucapnya sambil tersenyum, merapihkan selimutku, dan pergi menghilang dibalik pintu
Aku menutup kedua mataku, dan air mataku mengalir begitu saja… hening.

Klik

thank you all, my life truly meaningful. I loved you all. especially you .. Chunnie, I love you , and remember me.
Bye…. *Backsound EI – Remember*


jiuryogo ereul ssodo jiwojiji anneun ni moseub
I remember everything
What can I say
I remember everything
Hari ini, aku pergi kesebuah tempat, membawa seikat bunga mawar putih bersama Yongi, Chunnie, Taemin dan seorang anak kecil..
            “eomma… kenapa kita ada disini?”
            “Kita akan mengunjungi seseorang sayang”
            “Apakah seseorang itu begitu berarti buat eomma?”
            “ Iya sayang. Dia sangat berarti buat mama”
            Hap
            “Hmmm. Anak appa yang paling cantiiik. Kau rewel sekali !”
            “Apasih appa ! aku sudah besar, turunkan aku !”
            “Ahjushi ! tolong aku !”
            “Hey ! lepaskan dia”
            “ aaaah, baiklaaah~ karena paman mu yang menyuruh”
            “Appa jelek ! weeee :P”
            “Sudah-sudah ! kita sudah sampai.”
“ayo sayang, kita berdoa”

Saat itu aku bersama Yongi, Chunnie, Taemin dan seorang anak kecil langsung berdoa, setelah selesai berdoa, Chunnie meninggalkan seikat bunga mawar putih kesukkaan mu.
“Hey Kangra..”
“Apa kau bahagia disana? Dan melihat kami?”
“Ya. Ini aku Kimheo.. Saat aku membaca tulisan mu di laptop itu… dada ku terasa sesak.”
“Eomma,,, jangan nangis”
“Kangra, aku sangat merindukkan mu, sudah 3 tahun semenjak kepergian mu.. kau tahu?? Itu sangat sulit bagiku maupun semuanya…”
“Chagi.. sudahlah”
“ hmm Kangra,, aku tahu kau disana sedang melihat keaah kami. Aku hanya ingin mengatakkan, bahwa aku benar-benar mencintaimu..” ujar Chunnie “sekarang Hyung sudah dialihkan keluar negri, besok dia akan dipindah tugaskan sebagai dokter tetap di USA. Aku harap kau melindunginya.” Lanjut Chunnie.

“Kangra… Aku sangat menyayangimu”
“Eomma, eomma… kau kenapa???”
“ Untuk yang terakhir aku hanya ingin memberitahukkan, bahwa aku sudah menikah dengan Yongi, dan kami mempunyai seorang anak perempuan yang cantik seperti dirimu. Namanya Kang Hyun Ra. Ayo Kangra… beri hormat kepada Ahjuma mu”
“Annyeong Ahjuma…” Ujar Kangra kecil sambil membungkuk kearah makam.
“Mungkin ini akan berakhir sampai disini, dank au selalu tetap berada dihatiku. Saranghaeyo Kangra..” Ujar Chunnie sambil tersenyum..
Tiba-tiba angin semilir berhembus… Aku, Yongi, Chunnie dan Kangra kecil tersenyum, dan kemudian pergi..

Hai Kimheo.. aku sudah menduga bahwa hari ini akan tiba.. tapi entah kapan. Hehehe. Tolong jaga Chunnie, Yongi dan Taemin untukku ya? Aku menduga saat kau membaca tlisanku di laptop ini sambil menangis. Aaaisssh, jangan nangis dong? Aku pasti tidak akan bisa menghapus airmata itu. Okey??? Oh iya aku mempunyai satu permintaan. Tolong kau selesaikan tulisannku di laptop ini. Jangan menangis terus. Ada Yongi disisi mu, kyahahahaha. Kau tahu? Dia mencintaimu loooh, kiw kiw. Hehehe, sudah dulu ya? Aku mengantuk. Ingin tidur dulu dan kembali meneruskan tulisanku ini esok hari… tolong sampaikkan salam ku untuk semuannya. Dan bilang pada Chunnie, bahwa aku selalu mencintainya… Bye~~ see yaa ^^

Kangra.. permintaanmu sudah kupenuhi,, kuharap kau bahagia disana.. salam untuk kedua orangtuamu. Kami menyayangi mu. You're always in our hearts. Bahagialah disana Kang Hyun Ra. We will always remember you.


Beloved friend : Kim Heo Park.

THE END !

Kang Hyun Ra Story (part 7) - Say Goodbye My Chunnie

  Genre =
- Angst
Author =
-Saya ^^
Cast     =
- Kwon Ji Yong
- Park Yoochun
- Lee Taemin
- Kang Hyun Ra
- Kim Heo Park 


Maybe, this is the only way is the best for you and me.
Blam aku pun menutup laptop dan menaruhnya seperti biasa. Aku memegang beberapa obat yang seharusnya telah ku minum dari beberapa hari yang lalu. “Mungkin ini yang terbaik” gumam ku sambil membuang beberapa butir obat keluar jendela. Lalu kembali ke tempat tidur, tapi… aku merasakan ada sesuatu yang keluar dari hidungku, aku pun langsung merabanya, dan saat kulihat itu darah, ya… darah segar kembali keluar dari hidungku, begitu banyak hingga membuat baju yang kukenakan sedikit terkena darah, kepala ku pusing dan aku pun jatuh pingsan, tidak banyak yang ku ingat, tapi pagi ini aku sudah terbangun di tempat tidur dan mengenakan pakaian yang berbeda.
“Kau sudah bangun?”
“Eh?”
“Chunnie yang mengirimku kesini”
“Oh kau Yongi, Kenapa bukan dia yang datang kesini?”
“Entah lah, aku juga tidak tahu.”

Kreek

“Kangra ! Kau tidak apa-apa???” Ujar Taemin terburu-buru sambil mendekati ku.
“Nee, aku tidak apa-apa Taemin. Tapi sepertinya… ini sudah waktunya” Ujarku sambil tersenyum.
“Kau…”
“Sudahlah, Kimheo mana?” Tanyaku sambil melihat ke seisi ruangan.
“Dia lagi dalam perjalanan” Sambung Yongi
“Ohh.. baiklah” jawabku sambil beranjak dari kasur.
“Eh, kau tidak boleh bangun dulu !” Ujar Taemin yang mencegahku agar tidak beranjak dari kasur.
“ Kau mau apa ha? Aku mau ke kamar mandi tau !, minggir kau !” Bentak ku sambil beranjak dari tempat tidur dan menepis tangan Taemin.

“ANNYEOOOOOOOOOOONG !!!!!” ujar seseorang dari arah pintu.
“Aaaaah !!! Kimheoooooooo !!” Ujar ku sambil mendekatinya
“ Kangra, aku merindukanmu. Kamar terasa sepi tanpamu, tapiiii…”
“Eheeem !” gumam Yongi yang memutuskan perkataan Kimheo, Kimheo pun langsung melihat kearah Yongi.
“Ehh, kalian berdua ada apa???”
“Ah tidaak. Kau sudah makan belum???” Ujar Kimheo yang berusaha mengalihkan pembicaraan dengan merangkulku ke tempat tidur. “Aku membawakan makanan ini untuk mu”
Aku pun langsung menerimanya, masih hangat “ Kyaaa ! Sup daging kesukaan ku ! aaah, kau memang tau apa yang sedang ingin kumakan Kimheo ! Gomawoyo !” Ujar ku dengan sumringah memeluk Kimheo dan mulai memakan sup daging yang masih hangat itu.

“Hey ?! Kau tidak membawakkan untuk kami????” Ujar Taemin yang sudah duduk di sebelah Yongi.
“Eeee? Kukira kalian tidak suka, miaaan” Jawab Kimheo sembari membungkukkan badannya.
“ Aku memang tidak suka” Gumam Yongi dengan tetap membaca majalah yang ia bawa.
Pletak “Dasar Dongsaeng !” Gerutu Taemin sembari menjitak kepala Yongi dan menghampiriku.
“Aaaah ! Hyung, kau ini !” jawab Yongi sambil mengusap-usap kepalanya dan menatap tajam Taemin, Taemin pun menatap balik Yongi dengan tajam.
“Hey sudah-sudah ! Taem, kau mau ini???” Ujarku sambil menyodorkan sup daging yang lagi kumakan.
Dengan mata yang berbinar-binar iya menganggukkan kepalanya dan menghampiriku.
PLETAK ! “Itu makanan Kimheo ! Kau makan ini saja !” Ujar Chunnie yang dating dengan membawa beberapa makanan dalam satu plastic yang cukup besar.
Aku pun langsung melihat kearahnya, sepintas kami bertatapan, dan ia membuang muka terlebih dahulu.
“Huh. Dongsaeng ! Kapan kau muncul? Kau sudah seperti hantu !” Gumam Taemin sambil mengambil sekantong plastic penuh makanan
“Wah, ternyata kau sudah datang Chunnie” Ujar Yongi sambil menyibakkan majalah yang sedang ia baca.
“ Oh, ada kau juga rupanya. Annyeong !” Ujarnya
“ Aaaa kau memang paling mengerti aku Chunnieeeeee..” Ujar Taemin sambil mencubit kedua pipi Chunnie.
“Hey lepaskan !” Ujarnya sambil menepis kedua tangan Taemin dari pipinya. “Jangan mengganggu Kangra ku lagi”
“Hah? Apa tadi yang kau bilang?” Tanya Taemin
Muka Chunnie memerah, lalu menatap mataku lekat “Makanlah yang banyak” lanjutnya dan beranjak pergi dari kamar ku.
Raut muka ku pun langsung berubah merah, entah harus bagaimana. Tapi aku hanya bisa melihatnya pergi meninggalkan ku dan menghilang di balik pintu. Suasana dikamarku pun mendadak menjadi sepi, “Waeyo???” Ujar ku sambil menatap Kimheo, Yongi, dan Taemin. Kulihat raut muka Kimheo dan Taemin begitu bingung dengan apa yang terjadi tadi, sedangkan Yongi hanya tersenyum simpul menatapku. Aku pun langsung menunduk dan muka ku tiba-tiba kembali memerah. “Apakah dia mengetahuinya?” Ujarku dalam hati

“Hey Hyung ! Kemarilah, aku juga mau !” Teriak Yongi sambil meletakan majalah di meja.
Taemin pun menghampiri Yongi dan mereka memakan habis semua isi kantong plastic yang dibawa Chunnie, Kimheo pun ikutan menghabiskan seluruh makanan bersama Taemin dan Yongi.
Dan diriku.. kembali menghabiskan sup daging yang diberikan Kimheo untukku dengan kepala tertunduk.
Chunnie….

Thanks for everything 
Everybody on the left, everybody on the right, everybody bbody, everybody in the house say ! *map yaa author lagi demen MBLAQ* hohohoho
Diriku..Dirimu..Diriku…Dirimu ! Arrgh !! FRUSTASI -___-‘’
“Annyeong Kangra?” Sapa Taemin dari balik pintu.
“Eh????? Kau?? Ngapain kesini???” Ujarku panik
“Berkunjung”
“ Eh??? Kau tidak bosan melihatku terus setiap hari ?” Tanya ku sambil memainkan laptop.
“Ani !”
“Aaaah Chunnie ku sayang ! kau sudah tiba rupanya?” Sapa Taemin dari sofa.
Glek . Aku langsung melihat kearah pintu. Itu Chunnie, dan yak ! dia menatap tepat dimataku. “Oh tuhan, ada apa ini? Ada apa dengan hidupku?” Ujarku dalam hati.
“Sini-sini Chunnie” Ujar Taemin sambil menepuk-nepuk sofa disampingnya.
Tak satupun senyum yang menghiasi wajahku seperti sediakala saat aku bertemu dengannya. “Kini semua terasa berbeda” ujarku dalam hati sambil melanjutkan bermain laptop.


everybody on the left
everybody on the right
everybody everybody in the house say
Lalalalala Oh Lalalalala Oh
Lalalalalala
Click
“Annyeong” Jawab Taemin
Aku melirik kearah Taemin yang sedang mengangkat Handphone nya
“Oh iya iya. Aku akan kesana sekarang.”
Click

“Chunnie, Kangra. Aku pergi sebentar, ada seseorang yang harus kutemui. Dan ini penting” lanjut Taemin sambil beranjak dari sofa dan bergegas ke arah pintu.
“ Chunnie, kau awasi Kangra” Ujarnya sambil menatap kearah Chunnie lalu menghilan dibalik pintu.
“Eh?” Jawab Chunnie yang kemudian menatapku..

Kami terdiam dalam waktu yang lama. Suasana kamar sekarang benar-benar canggung, tak sedikitpun dari kami yang berbicara. Sampai saat itu tiba…

“Maaf” Ujarku memecah keheningan.
Chunnie pun langsung menatap kearahku.
“Maafkan aku…” lanjutku sambil beranjak dari kasur dan berjalan keluar kamar.
HAP
Chunnie memelukku erat dari belakang. “Wae? Waeyo?” Bisik Chunnie ditelingaku.
Aku hanya menggelengkan kepala dan berusaha melepaskan diriku dari pelukkannya, tapi pelukkannya malah semakin erat.
“ Sekali ini Kangra, hanya untuk kali ini, tolong kau menjawab semua pertanyaanku.” Ucapnya sambil menaruh dagunya dipundakku.
“Maaf” Ujarku pelan.
Chunnie langsung melepaskan pelukkannya dan memutar tubuhku hingga berhadapan denganya. “Kangra?”
Aku hanya bisa menundukkan kepalaku.
 “Kangra. Lihat aku”.
Aku tidak menggubrisnya.
“ Kangra, aku mohon”
Aku tetap tidak memperdulikkannya.
Dia memegang daguku, kepalanya menyejajarkan dengan kepalaku …. Dia mencium ku….. dan kembali memeluk diriku “Tolong, jangan pergi. Tetaplah disisiku Kangra” lanjutnya
Mata ku berkaca-kaca, tidak tahu harus berbuat apa, sedangkan waktuku sudah tidak banyak. Dan aku… menangis,,, ya,, ini kali pertama aku menangis dihadapan seorang pria yang kusayangi.
Chunnie melepaskan pelukkannya dan kembali menatapku. “Waeyo Kangra???” Ujarnya sambil menghapus air mataku dengan jarinya.
“Maafkan aku Chunnie” Ujarku
“Untuk apa? Kau tidak melakukan kesalahan kepadaku” Jawabnya sambil tersenyum.
“Untuk semuanya” lanjutku sambil menatap kedua matanya.
Ia tersenyum, dan kembali menciumku. Yaa, ini ciumanku yang ke 3 dengan Chunnie.

“A….nnye..ong???” sapa seseorang dari pintu.
Kamipun langsung melepas ciuman kami. Muka kami saat itu sangat merah seperti kepiting rebus.
“K k k k Kangra,,, Ccchunnie?? Kalian??” Ujar Kimheo yang berada dibalik punggung Yongi.
“Apakah kami mengganggu?” Tanya Yongi dengan santai dan tersenyum simpul.
“Tidak” Jawab Chunnie sambil menggaruk kepalanya.
“ Aku akan pergi membeli minuman” Ujarku sambil keluar melewati Yongi dan Kimheo dengan wajah mmerah dan tertunduk.
~~~~~~~
“Aaaaaah Paboya~~~~” Ujarku sambil menghela napas dan mengambil beberapa minuman yang ku beli di mesin minuman.
“ Kalian sudah berkembang pesat. Tidak kusangka” ledek seseorang yang berada disampingku.
“ Ehhh? Ahhh ! Yongi ! huuuuh. Kukira kau siapa -___-‘’ “ Ucapku sambil melirik Yongi sinis.
“Mana buat ku dan Kimheo?” Lanjutnya sambil mengambil 2 minuman kaleng yang sedang kupegang.
“Ih Kau !” gerutu ku, tapi Yongi sudah keburu pergi meninggalkan diriku sendiri, “Dasar Yongi. Awas kau !”.

1
2
3
BLAM

“Ini… Apa?”
“Mawar Putih terbentang luas”
“Aku… Mungkinkah?”

“Kangaraaa”

“Siapa di sana? Siapa yang memanggilku?”

“Kangraaa !”

“Kenapa?? Kenapa semua berubah dan Menghilang???”
“Dimana aku?”
“Apa yang terjadi dengan diriku?”
“Semua ini Nyata atau hanya sekedar… Ilusi?”

don't have the words to say
but baby i'm goin' away
i took another road ahead
and i'll be so far away
 -TBC-
(Next part The end of all stories And Epilogue)

Kang Hyun Ra Story (part 6) - The Most Beautiful Day

 Genre =
- Angst
Author =
-Saya ^^
Cast     =
- Kwon Ji Yong
- Park Yoochun
- Lee Taemin
- Kang Hyun Ra
- Kim Heo Park 


“Hhhh” Aku berusaha membuka kedua mataku. Mengatur deru nafasku yang tidak beraturan.
“Kangra??? Kau tidak kenapa-kenapa kan?????”
“Kauu, apa yang kau lakukan disini??” Jawab ku dengan suara parau.
“Kau pingsan dikamar mandi ! Kau tahu itu?!”
“Aku tidak tahu. Kepalaku pusing sekali” Ujarku sambil memegang kepala.

Kreeek
“Annyeong. Maaf mengganggu. Yongi, bisakah kau keluar sebentar? Ada yang ingin aku bicarakan dengan Kangra.”
“ Nee Hyung~”
Aku baru tahu, bahwa sedaritadi yang menemaniku adalah Yongi, dan yang ingin berbicara padaku adalah Taemin. Yaah, saat itu mau gimana lagi, aku sangat sulit melihat. Apa mungkin karena efek dari kepalaku? Ya, entahlah. Aku pikir Taemin ingin membicarakkan sesuatu yang benar-benar serius denganku.

“Kangra…” Panggil Taemin
“Nee?”
“Apakah kau tahu?”
“Apa? Kau belum membicarakkannya denganku” Tanyaku dengan memasang tampang yang serius.
“ Waktumu..” Ujar Taemin tanpa meneruskan perkataannya.
“ Iya?” balasku
“Sepertinya kau tahu maksudku Kangra”
“ Entahlah. Tapi sepertinya iya, aku mengerti” Jawabku enteng.
“Kangra, mau sampai kapan??” Tanya Taemin sambil menggenggam tangannku.
“Mungkin hari ini” Lanjutku.
“ Kimheo mulai curiga padamu” Ujar Taemin
“Ya. Aku tahu”
“Dan yang menemukkan mu adalah Yongi”
“Ya. Itu juga aku tahu” Jawabku.
“Untuk Chunnie..” Ujar Taemin
“Untuk saat ini biarkan dia tidak tahu apa-apa tentang aku. Kau bisa berjanji padaku?” Aku memotong perkataannya dan menhadapkan jari kelingkingku tepat dihadapannya.
“ Ya, tentu saja” Ujar Taemin sambil melingkarkan jari kelingkingnya ke jari kelingking ku.
“ Gomawo Taemin”
“Nee, cheonmaneyo Kangra. Kau harus banyak ber-istirahat. Mungkin itu yang terbaik untukmu saat ini” Lanjut Taemin sambil merapihkan selimutku dan mencium keningku. “Aku pergi dulu, jangan lupa diminum obatnya ya Kangra.”
Aku hanya membalas perkataan Taemin hanya dengan senyuman.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Kangra. Boleh kah aku masuk?” Sapa Yongi dari luar pintu.
“ Masuklah”
Yongi pun masuk kekamarku berjalan perlahan ke kasurku dan duduk tepat disampingku.
“ Hey Yongi. Mungkin sudah waktunya kau untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi.”
“ Ya, Aku juga sudah menunggu untuk ini”
“Aku terkena penyakit.. Yang susah untuk disembuhkan” Ujarku dengan enteng “Haha, kau tahu? Awalnya aku benci dengan penyakitku ini. Yah, kalau dikira-kira, mungkin tidak ada yang mau menjalin hubungan seserius ini dengan penyakit ku. Tapi apa boleh buat. Mungkin ini yang terbaik untukku. Oh ya Kau tahu? Apa yang pertama kali kulakukkan saat aku tahu bahwa diriku di diagnosa penyakit serius ini? Hehehe, saat itu aku mengunci diriku dikamar beberapa hari. Dan selama itu pula aku tidak pulang ke kost-an ku. Kalau diingat kembali, saat itu Kimheo terus-terusan menelpon dan mengrimi aku SMS tiada henti. Aku juga sempat tidak masuk sekolah beberapa hari karena mengunci diri dikamar. Tapi saat itu Ibu  datang kekamarku, oh iya dia punya kunci kamarku juga, tapi hanya dia yang punya. Saat itu aku melihat muka Ibuku sangat lusuh, haha. Hati ku sangat kacau balau. Aku sempat berpikir aku mau mengakhiri hidupku. Tapii.. Aku melihat Ibuku, jadi aku mengurugkan niatku. Mulai saat itu aku berjanji pada diriku sendiri tidak akan mengecewakan ibuku dan kembali bersekolah seperti biasa. Tapi berselang beberapa bulan Ibuku pergi meninggalkanku untuk selamanya. Tapii. Haha.
“Kangra, kalau kau tak ingin menceritakkannya, tidak usah dilanjutkan. Aku mengerti perasaannmu” Ujar Yongi sambil menepuk-nepuk pundakku
“Yongi, aku sudah tidak punya banyak waktu. Kau tahu itu kan?”
“Andwae ! Kau tidak boleh berbicara seperti itu ! kau harus kuat Kangra ! Lanjut Yongi
“ Aku sudah terlalu kuat untuk hadapi semua ini ! Kau tahu itu ?!!!!” Jawabku dengan sedikit nada berteriak.
“Hey. Jangan berkata seperti itu !” Bentak Yongi.
“Tapi.. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Bantu aku, aku mohon” Jawabku dengan kepala menunduk dan meneteskan air mata.
“Aku tahu kau kuat.” Ujar Yongi sambil memeluk tubuhku dan mengusap pelan punggugku. Saat itu juga dan pertama kalinya aku menangis didepan lelaki.
“Aku benar-benar tidak tahan dengan semua ini !”
“Jangan menangis lagi oke???” Lanjut Yongi sambil melepaskan pelukkannya dan menghapus air mataku. “Pikirkanlah Chunnie. Dia menyukaimu. Kau tahu itu?”
Aku hanya terdiam dan hanya bisa sekali sesenggukkan.
“Pikirkanlah, apa yang akan Chunnie lakukan kalau mengetahui Gadis yang dia cintai seperti ini? Kuatlah untuk Chunnie. Aku mohon” Ujar Yongi sambil memegang pundakku dengan erat. Aku hanya menganggukkan kepalaku.
“Terimakasih Kwon Ji Yong” Balasku sambil menegakkan kepala.
“Hey ! tumben kau memanggilku dengan nama lengkap” Jawab Yongi sambil memukul lembut kepalaku.
“Hehe. Hey Yongi. Aku mau meminta sesuatu hal yang harus kau lakukkan untukku”
“Apa?” Tanya Yongi penasaran
“Tolong jaga Kimheo untukku”
“Kalau itu maumu, baiklah. Aku akan menjaganya untuk mu” Jawab Yongi sambil tersenyum lebar.
“Terimakasih” Ucapku sambil tersenyum kepadanya.
Yongi pun membalas senyumanku.

Don’t Make Me Confused !

 Semua sedang berkumpul dikamarku. Lee Taemin, Kwon Ji Yong, Kim Heo Park dan Park Yoochun.
Klap. Aku menutup Laptop dan meletakkannya disamping.
“ Sebetulnya, apa yang kau lakukan ?” Tanya Kimheo penasaran.
“Ani, hanya memeriksa sesuatu, hehehe” Jawabku sambil sesekali melirik Chunnie.
“Eheeem !” Ledek Yongi, Aku langsung buru-buru mengalihkan pandanganku dari Chunnie ke Yongi.
“Wae??? Sssshhh!” Aku berbicara tanpa suara. Yongi pun hanya tersenyum melihat tingkah laku diriku.
Chunnie yang sedari tadi menunduk langsung melihat kearah diriku. Saat itu juga aku berhenti memaki Yongi tanpa suara, hanya meliriknya dengan tajam.
Hening…..
“Kangra, lebih baik kau istirahat saja” Ujar Yongi sambil menepuk bahuku dan Kimheo.
“Tidak usah, aku sudah cukup istirahat” Jawabku dengan santai
“Tidak boleh ! kau haru istirahat yang cukup. Biar Chunnie yang menemanimu” Sambung Taemin sambil beranjak dari kursinya dan pergi meninggalkanku berdua dengan Chunnie.
“Grr. Yongi !” Gumamku pelan
Yongi melihat kearahku dan tersenyum, Kimheo pun juga. Sepertinya ada sesuatu dibalik semua ini. Dasar, tidak Yongi, Taemin, sekarang Kimheo juga ! grr sialan kalian semua.
Blam,
pintu kamar sudah tertutup rapat. Sekarang hanya tinggal aku dan Chunnie, Kami tenggelam dalam kesunyian. Sampai aku menegurnya terlebih dahulu.
“Hey. Kau kalau ingin pulang, pulang saja. Aku tidak apa-apa” Ujarku
“Heeem” Jawabnya lalu berjalan, kukira dia berjalan keluar kamar, tapi ternyata tidak. Dia berjalan menuju jendela dan berdiri beberapa menit menatap duni luar. “Hei Kangra, Kau tau?”
“Iya. Apa?” Balasku, sambil mengambil segelas air putih yang berada tidak jauh dari kasurku.
Chunnie menundukkan kepalanya lalu melihat kearahku dan menatap lekat tepat dikedua bola mataku. “Saranghaeyo”
Glek “Uhuk Uhuk !” Aku tersedak air putih saat Chunnie bilang “Cinta” Padaku. Nah loh, apa yang harus aku lakukan??
Chunnie langsung membalikkan tubuhnya dan lanjut menatap keluar jendela. “Aku….”
Belum sempat ia melanjutkan perkataannya aku langsung memotongnya “Hehe, Benarkah?? Jangan Bercanda Chunnie”
“Aku? Bercanda? Tidak. Aku benar-benar mencintaimu” Lanjutnya
“Haha, kau. Jangan bercanda dengan ku Chun….” Deg “Nie” aku langsung terdiam.
“Aku mencintaimu Kangra” Lanjutnya sambil meletakkan dahinya di dahiku, dia menatap mataku lekat, tapi sayang aku takut menatap balik matanya.
“Kau…..” Ujarku sambil memegang mulut. Chunnie pun langsung meraih tanganku lalu menurunkannya, dan ia kembali menciumku. Mataku terpejam, tapi tidak berani membalas ciumannya, tak selang 1 menit, aku mendorongnya agar menjauhiku. Dia pun melepaskan ciumannya dan pergi keluar kamar, meninggalkan diriku sendiri.
Aku hanya terdiam sambil sesekali memegang bibirku. Ya, aku berciuman dengan Park Yoochun. Dan itu ciuman pertamaku. Itu bisa jadi ciuman terakhir untukku …. Mungkin satu-satunya …

aitakute aitakute ano umi de matte iru yo
kimi he no omoi asa mo hiru mo yoru mo
aitakute You are my heaven (Think of you 24/7)

happiness, sadness, tears... sky, stars... and my heaven

-TBC-

Kang Hyun Ra Story (part 5) - My Time is Not Much Else

Genre =
- Angst
Author =
-Saya ^^
Cast     =
- Kwon Ji Yong
- Park Yoochun
- Lee Taemin
- Kang Hyun Ra
- Kim Heo Park 

My Time is Not Much Else.
          Hari..Tanggal.Bulan..Tahun.. “Arrggh ! Bingung !” Gerutuku sambil meletakkan laptop yang ku gunakan ke samping tempat tidur. “Udara segar-udara segar. AKU BUTUH UDARA SEGAR !!!” Aku berteriak sangat kencang. Saat itu aku tidak memikirkan orang-orang yang ada disekitarku. Aku langsung berjalan keluar kamar menuju halaman belakang rumah sakit.
Blam…
          Aku langsung menjatuhkan tubuhku ke hamparan rumput hijau. Menutup kedua mataku lalu membukanya kembali dan menatap langit. “Wae?” Aku hanya bergumam kecil dengan terus menatap langit. Entah apa yang kupikirkan saat itu, tapi, aku menangis. Hanya sekedar mengeluarkan air mata. Kepalaku berat, dadaku terasa sesak. Aku menutup mata, tapi air mataku terus mengalir keluar. Aku ingin menghentikkannya, tapi sangat susah. Pikiran maupun hatiku tak mau berhenti menangis. Entah mengapa aku jadi terbawa suasana. Ya, kali aku menangis. Benar-benar menangis.

Hey Yeah
Sule chwihaeseo I Cried
Neoui jib apeseo neorul gidaryeo
Buli ggeojin jibeuro deuleokaneun

1 message from Kim Heo Park
Click
From : Kim Heo Park
 Kangra. Kau dimana?
Aku sudah didepan kamarmu.
Click

          “Huh” gumamku sambil beranjak berdiri. Aku pun menghapus sisa-sisa air mataku. Kali ini perasaanku lebih lepas dari sebelumnya. Aku melangkah memasuki rumah sakit, Tapi…
Blam..
          “Kangraaaaa !!” teriak seseorang dari kejauhan. aku mendengarnya dengan samar-samar.

The time starts running backwards
          “Hhh…Hhh..Hhh” Nafasku terasa berat.
          “Kangraaa !!!!!”

          “Kangraaa!!!”

          “Hyung ! Kangra kenapa??!!!”

           “Aku Tidak tahu ! Dia yang membawanya kesini !”

          “Kau! Apa yang kau lakukan terhadap Kangra hah?!”

          “Aku Hanya mengikutinya. Dan setibanya di halaman belakang aku melihat dia terjatuh ! Hanya itu !”

          Suara terdengar begitu samar-samar, aku mencoba untuk membuka mata, dan aku melihat apa yang sedang terjadi. Seseorang langsung menghampiriku, tapi aku masih tidak bisa melihatnya dengan jelas. Aku pun mulai mencoba menyadarkan diriku. Saat aku benar-benar bisa melihat seperti biasa ternyata suasana dikamarku tidak begitu bagus. Aku melihat Kimheo duduk disampingku sambil memegang tanganku. Chunnie menggengam kerah Yongi dan Taemin berusaha melerainya.
          “Hey kalian ! Kangra siuman !” Ujar Kimheo sambil melihat kearah Chunnie, Yongi dan Taemin.
Chunnie langsung melepaskan kerah Yongi dan menghampiriku. “Kangra? Kau tidak apa-apa?” Tanya Chunnie. Kuperhatikkan suaranya begitu cemas, tatapan matanya juga.
          Aku hanya tersenyum untuk menjawab pertanyaannya. Lalu melihat kearah Yongi. Yongi menatapku begitu lekat, sepertinya dia penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi padaku, tak lama kemudian dia mengajak Taemin keluar kamar. Saat itu persaanku sedikit cemas, entah cemas karena apa.
          “Hey. Lebih baik sekarang kalian keluar. Kangra butuh istirahat lebih” Ujar Taemin dari balik pintu.
          “Kangra, aku berharap kau tidak kenapa-kenapa. Aku harap kau baik-baik saja. Aku berharap kau cepat sembuh” Ujar Kimheo sambil meneteskan air matanya.
          “Nee, Kimheo. Gomawo” Jawabku dengan suara sangat pelan. Kemudian aku melihat Kimheo bangkit dan berjalan keluar kamar dan beberapa kali menoleh kearahku, tapi aku hanya tersenyum.
          “Hey” Panggil ku, Chunnie pun menghampiriku. “Pulang lah, aku akan baik-baik saja” Lanjutku dengan suara parau.
          “Tapi….” Jawab Chunnie dengan ragu.
          “Pulanglah. Dan jaga Kimheo untukku” Balasku sambil tersenyum. Kali ini giliranku yang menatap Chunnie dengan lekat. Matanya.
          Chuunie Tanpa senyum sedikitpun langsung meninggalkan ku. Aku terus melihatnya hingga ia keluar pintu. Matanya memerah.
          Taemin pun masuk kedalam kamar ku. “ Hai, kau baik-baik saja?” Ujar Taemin sambil tersenyum lebar.
          Aku membalas senyumannya “ Apa yang kau bicarakan dengan Yongi?” Tanyaku.
          “ Kau pasti tahu apa yang ditanyakannya” Jawab Taemin cepat.
        “ Kau memberitahunya?”
        “Ani.” Jawab Taemin singkat.
        “Baguslah. Biar aku sendiri yang memberitahunya.” Lanjut ku.
        “Lebih cepat lebih baik Kangra, Itu menurut ku” Ujar Taemin sambil merapihkan selimutku *aww romantis :D*
        “Aku tidak tahu”
        “Oh iya, Kimheo tidak mau pulang. Dia ingin menunggumu diluar” Lanjut Taemin sambil berjalan kearah pintu.
        “Suruh dia masuk.” Jawabku cepat.
        ‘Baiklah”
        “ Lee Taemin.” Panggilku.
        Taemin pun langsung menoleh kearah ku “Hmm?”
        “Tolong beritahu Chunnie bahwa aku baik-baik saja” Pinta ku.
        “Baiklah” Jawab Taemin sambil tersenyum dan kembali berjalan kearah pintu dan membukanya. “Aku pergi ya?”
Aku hanya tersenyum mendengar perkataannya. Kemudian Taemin menutup pintu dan berbicara dengan Kinheo. Kulihat Kimheo langsung berdiri dan mulai membuka pintu kamarku.
        “Kangra” Panggil Kimheo.
        “ Nee Kimheo ^^” Jawabku sambil tersenyum.
        “Kau tenang saja. Aku akan menemanimu” Lanjutnya sambil duduk disebelah kasurku.
        Aku hanya tersenyum, lalu kembali menutup mataku.
Maybe this is the best way
        Aku terbangun dan melihat Kimheo tertidur tepat disampingku. Akupun beranjak dari kasur dan berdiri, mengambil selimut dan memakaikannya ke Kimheo.
        “ Mianhae” Ujarku pelan sambil menuju kamar mandi. Sesampainya disana aku membasuh mukaku dengan air dingin, lalu menatap bayangan diriku di cermin.
        Kau bertambah parah kata-kata Taemin terus memutar di otakku. Sekali lagi aku menatap bayangan diriku dengan lekat, kemudian kembali membasuh mukaku berkali-kali. Hingga akhirnya aku memutar keran dan kembali menatap cermin lekat, kemudian mengangis, Aku pun membuka kerannya kembali dan mulai membasuh wajahku lagi. Berkali-kali. Hingga akhirnya aku tertunduk, menangis dengan keran air terbuka.

-TBC-

Kang Hyun Ra Story (part 4) - All that looks will not last forever

Genre =
- Angst
Author =
-Saya ^^
Cast     =
- Kwon Ji Yong
- Park Yoochun
- Lee Taemin
- Kang Hyun Ra
- Kim Heo Park


All that looks will not last forever
          Kali ini aku terbangun sangat pagi sekali. Ketika kubuka mataku, aku melihat laptop yang kupesan kemarin sudah berada di sebelah ku. Hmm mugkin semalam Kimheo membawakannya untukku. Oh iya, aku lupa mengenalkan Lee Taemin kepada kalian, tapi mungkin lain kali saja kuceritakkanya. Hehehe, aku mau mandi dulu untuk menyegarkan badan~~
         Tok Tok Tok “ Kangra???” Sapa seseorang dari luar Pintu.
         “Heeeehh?? Baru saja aku membuka laptopku, sekarang sudah ada saja yang datang ! grrr~ “ Oceh ku sambil menutup Laptop yang baru kubuka dan mengembalikkanya ketempat semula.
         “Kangraaaaaaaa” Sapa seseorang dari luar pintu itu terulang kembali.
         “ Nee . Masuk saja. Tidak ku kunci !” Jawab ku ketus untuk mempersilahkan seseorang itu masuk.
         “ Annyeong Kangraa~~” Sapa seseorang itu lalu masuk dan menutup pintu serta menyalakan lampu kamar ku.
         “ Eeeee?? Chunnie? Pagi sekali kau datang kesini???” Ujarku saat melihat seseorang itu adalah Chunnie.
         “ Hoaaaam… Annyeong… Kangra…” Sapa Yongi yang keluar dari belakang punggung Chunnie.
         “ Weeeeee???? Yongi??” Lanjutku saat mengetahui kalau Yongi juga datang menjengukku.
         “Hahahahahahah. Aku menyeretnya kemari supaya bisa menemaniku untuk menjenguk mu Kangra. Hahaha. Oh iyaa, ini aku bawakan untukmu” Kata Chunnie sambil menyerahkan se bucket berisi bunga mawar berwarna putih. Warna yang kusukai.
         “ Hmmm, Kangra… Aku tidur dulu yaaa” Ujar Yongi sembari berjalan kearah sofa dan langsung tergeletak diatasnya seperti seseorang yang gak kuat hidup.
         “ Heeeh Kau ! Ayo cepat bangun !” Gerutu Chunnie saat melihat Yongi langsung tertidur di sofa.
         “ Haaah, tidak mau ! kau sudah membangunkanku pagi-pagi buta ! kau tahu aku tidur jam berapa hah?! Bersyukurlah kau, aku mau menemanimu kesini sepagi ini !” Balas Yongi dengan posisi wajahnya dibenamkan ke sofa dan tangannya melambai-lambai.
         “ Dasar kauuuu !!” Jawab Chunnie sambil memukul kepalanya Yongi.
         “ Eh, sudah sudah !” Lanjutku untuk meleraikan mereka.
         “Kangraa. Aku suka gayamu !” Ujar Yongi sambil mengancungkan jempolnya dan kembali terlelap. Aku pun hanya tersenyum mendengarkan.
         “ Gomawo yo” Ujarku sambil meletakkan bunga yang diberikan Chunnie disamping tempat tidurku.
         “ Nee, Cheonmaneyo Kangra” Jawab Chunnie sambil mendekati ku dan duduk tepat disebelah kasurku. Yongi hanya mengancungkan jempolnya kearahku.
         “ Heh, kau ini tidur apa tidak?!” Omel Chunnie saat melihat Yongi mengancungkan jempolnya.
         “ Aku Tidur !!!” Jawab Yongi singkat dan padat.

         “ Hey Chunnie” Panggil ku.
         “ Heem??”
         “ Kenapa kau memberiku bunga mawar putih?” Tanyaku
         “ Itu bunga kesukaan mu” Jawab Chunnie singkat.
         “ kau tau darimana?” Tanyaku lagi
         “ Hyung” Jawab Chunnie singkat lagi.
         “ Ohh” aku membalas perkataanya jauh lebih singkat.
         “Kangra..” Panggil Chunnie.
Aku menengok kearahnya. Aneh, dia menatap mataku dengan lekat. “ Wae?” Tanyaku sembari menatapnya juga.
Hening sesaat….

Kreeeek.
         “Annyeong Kang…ra” Sapa seseorang memasuki kamar ku.
Aku pun melihatnya dan ternyata itu Taemin. “ Hey, annyeong Taemin ^^” Jawab ku penuh dengan semangat.
         “ Eh rupanya kau, hyung~” Ujar Chunnie sambil beranjak dari duduk nya dan pergi keluar.
         “Chunnie , Kau mau kemana??” Tanyaku saat ia hendak menutup pintu.
         “ Mencari udara segar !” Jawabnya sedikit ketus.
         “ Eh tapi….” Belum sempat aku melanjutkan perkataanku, dia sudah menutup pintu dengan sedikit dibanting.
         “ Heh??? Ada apa dengan anak itu??” Tanya Taemin kepadaku dengan heran.
         “ Aku tidak tahu, tiba-tiba saja dia sedikit berubah menjadi aneh” Jawabku sambil merapihkan selimut.
Me, You and Him…
         “ Hei Kau !”
         Chunnie pun menoleh kearah suara itu berasal.
         “ Eh kau Yongi. Wae?” Jawab Chunnie.
         “ Nih !” Ujar Yongi sambil menjulurkan tangannya untuk memberikan sekaleng minuman dingin.
         “ Oh. Thanks” Jawab Chunnie sambil mengambil minuman kaleng yang diberikkan oleh Yongi.
         “Chunnie.” Panggil Yongi
         “ Hmm?”
         “Aku mau menanyakan sesuatu padamu.” Lanjut Yongi cepat.
         Chunnie langung menoleh kearah Yongi. “Apa?”
         “ Kau menyukai Kangra?” Tanya Yongi serius.
         Chunnie hanya tersenyum dan meletakkan minuman kalengnya. “Menurutmu?”
         “Hmm, aku tidak yakin” Jawab Yongi dengan tetap menatap Chunnie.
         “aaaaaaaaah” Ujar Chunnie sambil menelentangkan badannya di atas rumput. “Aku juga tidak yakin” Lanjutnya sambil melihat kearah Yongi.
         “Dasar. Kalau kau tidak cepat. Mungkin ada yang mengambilnya lebih dahulu. Itu sih menurutku.” Jawab Yongi sambil berdiri merapihkan bajunya.
         Saat itu, entah apa yang aku rasakan. Aku sedikit shock dengan perkataan mereka, aku terdiam, menguping pembicaraan mereka. Aku bingung, apa yang harus aku lakukan. Aku harus bercerita pada siapa itu pun aku tidak tahu. Aku benar-benar bingung, aku harus melakukan apa? Sepertinya semua sudah terlambat. Aku memutuskan utuk pura-pura tidak tahu dan tidak menceritakan hal ini dengan siapa pun, termasuk Kimheo. Jeongmal Mianhae…

         “Hei. Kangra. Kau dari mana??” Sapa Kimheo saat menghampiriku yang sedang berjalan dengan memegang 2 kaleng minuman dingin.
         “ eh? Aku? Ini. Aku habis membeli ini” Ujarku sambil menunjukkan 2 kaleng minuman dingin ke Kimheo.
         “ Aku menjengukmu, tapi kau tidak berada dikamar.” Lanjut Kimheo.
         “Ini !” Ujarku sambil memberikkan sekaleng minuman dingin ke Kimheo. Kimheo pun mengambilnya dengan senang hati.
         “Hey Kimheo. Maafkan aku ya?” gumamku sambil memegang erat minuman kaleng yang berada di genggamanku.
         “ Heeh??? Maksud mu apa?” Jawab Kimheo sambil menatapku lekat.
         “eh, aniya. Tidak apa-apa. Lupakan saja” Lanjutku cepat.
Saat itu aku dan Kimheo berjalan tanpa berbicara. Kami tenggelam dalam kesunyian.

         “Hey Kangra. Kau darimana??” Tanya Taemin cemas saat aku memasuki pintu kamar.
         “ Aku? Habis membeli minuman untuk Kimheo” Jawabku sambil tersenyum.
         “ Hey lain kali, kau harus bilang padaku . aku cemas mencarimu kemana-mana !” Ujar Taemin sambil mengusap kepalaku.
         “Aaaaah” Gerutuku sambil menepis tangannya dari kepalaku.
         “Kangra. Kau sudah meminum obatnya?” Tanya Taemin sambil memeriksa beberapa obatku.
         “ Udah” Jawabku singkat.

Hari itu berlalu sangat cepat. Masih banyak hal yang membuat ku bingung. Aku hanyalah seorang Kangra tidak lebih, Tapi kenapa semua ini harus menimpaku?
Saat aku dan Kimheo berjalan tanpa berbicara. Aku lebih sering menunduk, ingin melihat kearah Kimheo. Tapi aku takut..
         Aku mematikan Laptop yang kupakai, dan menaruhnya di meja dekat kasur. Aku langsung beralih mengambil earphone, dan duduk di jendela, akupun langsung memutar beberapa lagu. Aku terbawa dengan lantunannya, sambil manatap langit malam yang cerah. Aku berpikir sesaat. Apakah aku salah?


Baby I'm sorry neowa isseodo nan lonely
Saranghagin naega bujokhanga bwa
Ireon motnan nal yongseohae
I'm sorry ige neowa naui story
Sarangiran naegen gwabunhanga bwa
Ne gyeote isseodo.

-TBC-