Genre =
- Angst
Author =
-Saya ^^
Cast =
- Kwon Ji Yong
- Park Yoochun
- Lee Taemin
- Kang Hyun Ra
- Kim Heo Park
“Hhhh” Aku berusaha membuka kedua mataku. Mengatur deru nafasku yang tidak beraturan.
“Kangra??? Kau tidak kenapa-kenapa kan?????”
“Kauu, apa yang kau lakukan disini??” Jawab ku dengan suara parau.
“Kau pingsan dikamar mandi ! Kau tahu itu?!”
“Aku tidak tahu. Kepalaku pusing sekali” Ujarku sambil memegang kepala.
Kreeek
“Annyeong. Maaf mengganggu. Yongi, bisakah kau keluar sebentar? Ada yang ingin aku bicarakan dengan Kangra.”
“ Nee Hyung~”
Aku
baru tahu, bahwa sedaritadi yang menemaniku adalah Yongi, dan yang
ingin berbicara padaku adalah Taemin. Yaah, saat itu mau gimana lagi,
aku sangat sulit melihat. Apa mungkin karena efek dari kepalaku? Ya,
entahlah. Aku pikir Taemin ingin membicarakkan sesuatu yang benar-benar
serius denganku.
“Kangra…” Panggil Taemin
“Nee?”
“Apakah kau tahu?”
“Apa? Kau belum membicarakkannya denganku” Tanyaku dengan memasang tampang yang serius.
“ Waktumu..” Ujar Taemin tanpa meneruskan perkataannya.
“ Iya?” balasku
“Sepertinya kau tahu maksudku Kangra”
“ Entahlah. Tapi sepertinya iya, aku mengerti” Jawabku enteng.
“Kangra, mau sampai kapan??” Tanya Taemin sambil menggenggam tangannku.
“Mungkin hari ini” Lanjutku.
“ Kimheo mulai curiga padamu” Ujar Taemin
“Ya. Aku tahu”
“Dan yang menemukkan mu adalah Yongi”
“Ya. Itu juga aku tahu” Jawabku.
“Untuk Chunnie..” Ujar Taemin
“Untuk
saat ini biarkan dia tidak tahu apa-apa tentang aku. Kau bisa berjanji
padaku?” Aku memotong perkataannya dan menhadapkan jari kelingkingku
tepat dihadapannya.
“ Ya, tentu saja” Ujar Taemin sambil melingkarkan jari kelingkingnya ke jari kelingking ku.
“ Gomawo Taemin”
“Nee,
cheonmaneyo Kangra. Kau harus banyak ber-istirahat. Mungkin itu yang
terbaik untukmu saat ini” Lanjut Taemin sambil merapihkan selimutku dan
mencium keningku. “Aku pergi dulu, jangan lupa diminum obatnya ya
Kangra.”
Aku hanya membalas perkataan Taemin hanya dengan senyuman.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Kangra. Boleh kah aku masuk?” Sapa Yongi dari luar pintu.
“ Masuklah”
Yongi pun masuk kekamarku berjalan perlahan ke kasurku dan duduk tepat disampingku.
“ Hey Yongi. Mungkin sudah waktunya kau untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi.”
“ Ya, Aku juga sudah menunggu untuk ini”
“Aku
terkena penyakit.. Yang susah untuk disembuhkan” Ujarku dengan enteng
“Haha, kau tahu? Awalnya aku benci dengan penyakitku ini. Yah, kalau
dikira-kira, mungkin tidak ada yang mau menjalin hubungan seserius ini
dengan penyakit ku. Tapi apa boleh buat. Mungkin ini yang terbaik
untukku. Oh ya Kau tahu? Apa yang pertama kali kulakukkan saat aku tahu
bahwa diriku di diagnosa penyakit serius ini? Hehehe, saat itu aku
mengunci diriku dikamar beberapa hari. Dan selama itu pula aku tidak
pulang ke kost-an ku. Kalau diingat kembali, saat itu Kimheo
terus-terusan menelpon dan mengrimi aku SMS tiada henti. Aku juga sempat
tidak masuk sekolah beberapa hari karena mengunci diri dikamar. Tapi
saat itu Ibu datang kekamarku, oh iya dia punya kunci kamarku juga,
tapi hanya dia yang punya. Saat itu aku melihat muka Ibuku sangat lusuh,
haha. Hati ku sangat kacau balau. Aku sempat berpikir aku mau
mengakhiri hidupku. Tapii.. Aku melihat Ibuku, jadi aku mengurugkan
niatku. Mulai saat itu aku berjanji pada diriku sendiri tidak akan
mengecewakan ibuku dan kembali bersekolah seperti biasa. Tapi berselang
beberapa bulan Ibuku pergi meninggalkanku untuk selamanya. Tapii. Haha.
“Kangra,
kalau kau tak ingin menceritakkannya, tidak usah dilanjutkan. Aku
mengerti perasaannmu” Ujar Yongi sambil menepuk-nepuk pundakku
“Yongi, aku sudah tidak punya banyak waktu. Kau tahu itu kan?”
“Andwae ! Kau tidak boleh berbicara seperti itu ! kau harus kuat Kangra ! Lanjut Yongi
“ Aku sudah terlalu kuat untuk hadapi semua ini ! Kau tahu itu ?!!!!” Jawabku dengan sedikit nada berteriak.
“Hey. Jangan berkata seperti itu !” Bentak Yongi.
“Tapi.. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Bantu aku, aku mohon” Jawabku dengan kepala menunduk dan meneteskan air mata.
“Aku
tahu kau kuat.” Ujar Yongi sambil memeluk tubuhku dan mengusap pelan
punggugku. Saat itu juga dan pertama kalinya aku menangis didepan
lelaki.
“Aku benar-benar tidak tahan dengan semua ini !”
“Jangan
menangis lagi oke???” Lanjut Yongi sambil melepaskan pelukkannya dan
menghapus air mataku. “Pikirkanlah Chunnie. Dia menyukaimu. Kau tahu
itu?”
Aku hanya terdiam dan hanya bisa sekali sesenggukkan.
“Pikirkanlah,
apa yang akan Chunnie lakukan kalau mengetahui Gadis yang dia cintai
seperti ini? Kuatlah untuk Chunnie. Aku mohon” Ujar Yongi sambil
memegang pundakku dengan erat. Aku hanya menganggukkan kepalaku.
“Terimakasih Kwon Ji Yong” Balasku sambil menegakkan kepala.
“Hey ! tumben kau memanggilku dengan nama lengkap” Jawab Yongi sambil memukul lembut kepalaku.
“Hehe. Hey Yongi. Aku mau meminta sesuatu hal yang harus kau lakukkan untukku”
“Apa?” Tanya Yongi penasaran
“Tolong jaga Kimheo untukku”
“Kalau itu maumu, baiklah. Aku akan menjaganya untuk mu” Jawab Yongi sambil tersenyum lebar.
“Terimakasih” Ucapku sambil tersenyum kepadanya.
Yongi pun membalas senyumanku.
Don’t Make Me Confused !
Semua sedang berkumpul dikamarku. Lee Taemin, Kwon Ji Yong, Kim Heo Park dan Park Yoochun.
Klap. Aku menutup Laptop dan meletakkannya disamping.
“ Sebetulnya, apa yang kau lakukan ?” Tanya Kimheo penasaran.
“Ani, hanya memeriksa sesuatu, hehehe” Jawabku sambil sesekali melirik Chunnie.
“Eheeem !” Ledek Yongi, Aku langsung buru-buru mengalihkan pandanganku dari Chunnie ke Yongi.
“Wae??? Sssshhh!” Aku berbicara tanpa suara. Yongi pun hanya tersenyum melihat tingkah laku diriku.
Chunnie
yang sedari tadi menunduk langsung melihat kearah diriku. Saat itu juga
aku berhenti memaki Yongi tanpa suara, hanya meliriknya dengan tajam.
Hening…..
“Kangra, lebih baik kau istirahat saja” Ujar Yongi sambil menepuk bahuku dan Kimheo.
“Tidak usah, aku sudah cukup istirahat” Jawabku dengan santai
“Tidak
boleh ! kau haru istirahat yang cukup. Biar Chunnie yang menemanimu”
Sambung Taemin sambil beranjak dari kursinya dan pergi meninggalkanku
berdua dengan Chunnie.
“Grr. Yongi !” Gumamku pelan
Yongi
melihat kearahku dan tersenyum, Kimheo pun juga. Sepertinya ada sesuatu
dibalik semua ini. Dasar, tidak Yongi, Taemin, sekarang Kimheo juga !
grr sialan kalian semua.
Blam,
pintu kamar sudah
tertutup rapat. Sekarang hanya tinggal aku dan Chunnie, Kami tenggelam
dalam kesunyian. Sampai aku menegurnya terlebih dahulu.
“Hey. Kau kalau ingin pulang, pulang saja. Aku tidak apa-apa” Ujarku
“Heeem”
Jawabnya lalu berjalan, kukira dia berjalan keluar kamar, tapi ternyata
tidak. Dia berjalan menuju jendela dan berdiri beberapa menit menatap
duni luar. “Hei Kangra, Kau tau?”
“Iya. Apa?” Balasku, sambil mengambil segelas air putih yang berada tidak jauh dari kasurku.
Chunnie menundukkan kepalanya lalu melihat kearahku dan menatap lekat tepat dikedua bola mataku. “Saranghaeyo”
Glek “Uhuk Uhuk !” Aku tersedak air putih saat Chunnie bilang “Cinta” Padaku. Nah loh, apa yang harus aku lakukan??
Chunnie langsung membalikkan tubuhnya dan lanjut menatap keluar jendela. “Aku….”
Belum sempat ia melanjutkan perkataannya aku langsung memotongnya “Hehe, Benarkah?? Jangan Bercanda Chunnie”
“Aku? Bercanda? Tidak. Aku benar-benar mencintaimu” Lanjutnya
“Haha, kau. Jangan bercanda dengan ku Chun….” Deg “Nie” aku langsung terdiam.
“Aku
mencintaimu Kangra” Lanjutnya sambil meletakkan dahinya di dahiku, dia
menatap mataku lekat, tapi sayang aku takut menatap balik matanya.
“Kau…..”
Ujarku sambil memegang mulut. Chunnie pun langsung meraih tanganku lalu
menurunkannya, dan ia kembali menciumku. Mataku terpejam, tapi tidak
berani membalas ciumannya, tak selang 1 menit, aku mendorongnya agar
menjauhiku. Dia pun melepaskan ciumannya dan pergi keluar kamar,
meninggalkan diriku sendiri.
Aku hanya terdiam sambil sesekali
memegang bibirku. Ya, aku berciuman dengan Park Yoochun. Dan itu ciuman
pertamaku. Itu bisa jadi ciuman terakhir untukku …. Mungkin satu-satunya
…
aitakute aitakute ano umi de matte iru yo
kimi he no omoi asa mo hiru mo yoru mo
aitakute You are my heaven (Think of you 24/7)
happiness, sadness, tears... sky, stars... and my heaven
-TBC-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar